Mengembangkan ilmu dengan Mengajar

Ketika kita telah merasa banyak belajar, mendapat ilmu pengetahuan dan kemampuan dari proses belajar yang kita lalui. Bagaimana agar ilmu dan kemampuan itu terus kita miliki dan bermanfaat bagi kita? Berlatih dan mempraktekan ilmu pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari adalah salah satu cara agar ilmu dan kemampuan kita terus kita miliki. Namun jika berlatih dan mempraktekannya sendiri mungkin ilmu itu tidak akan berkembang, ada satu cara yang efektif agar ilmu yang kita miliki terus kita miliki dan berkembang yaitu dengan cara mengajarkannya pada orang lain.

Definisi Mengajar

Mengajar dalam kehidupan modern mempunyai arti bimbingan kepada seseorang dalam proses belajar. Kegiatan mengajar meliputi memberi bimbingan, berbagi pengetahuan, dan memberikan contoh latihan kepada anak didik. Dengan mengajar kita bisa menguji ilmu dan kemampuan yang kita miliki dengan berdiskusi dan memperoleh umpan balik dari anak didik.

Tanggung Jawab Pengajar

Agar tujuan ilmu pengetahuan dan kemampuan terus berkembang maka pengajar mempunyai tanggung jawab:

  1. memberikan bimbingan dan bantuan kepada anak didik.
  2. memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh anak didik.
  3. memberikan kesempatan untuk berpendapat.
  4. memberikan evaluasi.
  5. memberikan kesempatan menghubungkan dengan pengalaman anak didik.

7 Prinsip Mengajar

Mengajar memang bukan hal yang ringan, tidak jarang orang menguasai ilmu dan pengetahuan tetapi tidak bisa mengajarkan secara sempurna kepada anak didiknya. Selain mempraktekan pengajar harus berhasil menerangkan secara benar sehingga anak didik mengerti dan memahami apa yang diterangkan pengajar. Ada 7 (tujuh) prinsip agar kegiatan mengajar menjadi sukses:

1. Membangkitkan Perhatian.

Seorang pengajar harus dapat membangkitkan perhatian anak didik. Cara paling mudah agar mendapat perhatian jika anak didik menyukai pelajaran yang kita ajarkan dan memiliki bakat pada pelajaran tersebut. Perhatian mempermudah anak didik lebih cepat memahami dan mencerna pelajaran. Banyak cara membangkitkan perhatian anak didik seperti menyajikan setiap mata pelajaran dengan sedikit canda namun tetap serius, atau dengan peragaan yang menarik.

2. Menimbulkan Aktivitas.

Seorang pengajar harus bisa membuat anak didik berpartisipasi aktif dalam proses belajar. Partisipasi itu bisa dalam bentuk aktifitas berpikir maupun aktifitas perbuatan. Anak didik dipancing untuk bertanya, berpendapat, dan berdiskusi.

3. Menghubungkan dengan pengalaman anak didik.

Seorang pengajar harus mampu menghubungkan pengetahuan dan pengalaman anak didik dengan pelajaran yang disampaikan. Pengalaman itu bisa pengalaman yang sebelum memulai pelajaran tersebut atau pada saat pelajaran telah diajarkan misalnya melalui proses latihan atau pekerjaan yang dikerjakan anak didik. Dengan demikian anak didik memperoleh hubungan antara pengalaman dan pengetahuannya dengan pelajaran yang diterimannya.

4. Melakukan praktek dan peragaan.

Segala pelajaran yang disampaikan agar mudah dipahami dilakukan dengan mempraktekan atau juga dapat menunjukan alat peraga dengan media yang tepat. Seorang pengajar berusaha membuat peragaan yang mempermudah anak didik. Praktek atau latihan secara langsung juga dapat dilakukan oleh anak didik dengan bimbingan pengajar sehingga anak didik dapat merasakan langsung dengan pengalamannya.

5. Melakukan Ulangan.

Adakan Ulangan untuk kembali mengingat pelajaran yang telah lama atau pelajaran sebelumnya. Ulangan berfungsi membantu anak didik tidak melupakan pelajaran sebelumnya dan alangkah baiknya jika ulangan tersebut adalah rangkuman. Dalam ulangan juga diperlukan tanggapan yang jelas dari anak didik agar tidak mudah dilupakan.

6. Menunjukan hubungan setiap materi.

Pada kenyataannya setiap bab pada sebuah mata pelajaran saling berhubungan dan berkaitan. Namun hubungan itu kadang tidak terjadi dengan sendirinya sehingga perlu bimbingan pengajar. Adanya hubungan tersebut akan memperluas pengetahuan anak didik.

7. Melakukan Evaluasi.

Lakukan evaluasi pelajaran. Fungsi evaluasi ini agar pengajar mengetahui perkembangan pengetahuan anak didik dan mengevaluasi kualitas pengajarannya selama ini. Motivasi akan meningkat jika anak didik melihat bahwa pengetahuannya dievaluasi. Evaluasi memperlihatkan perkembangan kemajuan dan prestasi. Evaluasi juga bisa menjadi umpan balik bagi pengajar itu sendiri.

Nah teman-teman! Kalau punya ilmu jangan pelit yah ... kini kalian sudah tahu bahwa mengajar, berbagi ilmu dapat mengembangkan ilmu pengetahuan kita. Selamat Belajar dan Mengajar.


0 komentar: