7 Kiat Membangun Bisnis Online

Bisnis di internet kian menjanjikan. Ingin ikut serta menjual jasa atau barang Anda di dunia maya? Simak langkah awal membangun bisnis online berikut ini seperti dikutip sukses-internet dari Independent dan detikinet.

1. Rancang Bisnis dengan Cermat

Rancang rencana bisnis online Anda dengan cermat. Pertimbangkan segala aspek seperti target pasar, kemampuan pesaing, sumber daya, bagaimana membangun loyalitas konsumen atau menjalin kemitraan strategis. Pakai referensi memadai, misalnya belajar dari situs bisnis di internet.

2. Temukan Sasaran Pasar Spesifik

Bisa jadi ide bisnis online Anda brilian, namun itu tak ada artinya jika tidak ada sasaran pasar yang spesifik. Temukan celah pasar yang belum digarap pesaing. Jika Anda bertarung dengan pemain besar, pastikan bisnis Anda memiliki diferensiasi yang menarik konsumen.

3. Cari Sumber Keuangan

Rencanakan dari mana Anda akan mendapat modal sebagai sumber dana bisnis online. Pinjaman bank bisa jadi pilihan yang baik. Jangan lupa untuk membuat administrasi keuangan yang rapi sehingga arus keluar masuk tampak jelas.

4. Buat Situs yang Handal

Anda memang bisa memanfaatkan blog yang gratis untuk memulai bisnis. Namun jika berniat serius, belilah domain dan sewa perancang situs yang handal. Pastikan situs Anda tidak rumit, memudahkan pengakses serta selalu update.

5. Promosi Jitu

Salah satu aspek terpenting dalam bisnis online adalah promosi yang jitu. Bisa dicoba bermacam metode, misalnya via Google AdWords di mana pengiklan hanya membayar sesuai jumlah pengakses situsnya. Manfaatkan pula e-mail atau situs jejaring untuk mempromosikan bisnis Anda pada banyak orang.


6. Permudah Transaksi Konsumen

Konsumen harus dimudahkan dalam melakukan transaksi dan pemesanan di situs Anda. Berikan pula tingkat keamanan situs yang memadai sehingga konsumen percaya detail identitas mereka tidak bocor. Tanpa transaksi dari konsumen, bisnis Anda pasti ambruk.

7. Motivasi untuk Terus Maju

Selalu butuh waktu agar bisnis internet berkembang. Sebagai entrepeneur online, Anda perlu energi, antusiasme, determinasi, dan gairah untuk maju. Perlu disadari bahwa sukses besar di bisnis internet cukup langka. Namun tak perlu pula kecil hati karena cerita kesuksesan bisnis online sudah amat banyak.

Mengatasi Problema Belajar

Problema Belajar adalah masalah tentang penguasaan materi pengetahuan yang dipelajari. Problema belajar merupakan masalah bagi siapa saja yang melakukan kegiatan belajar. Prosentase penguasaan pengetahuan dipelajari kadang tidak sesuai dengan yang diinginkan karena proses dan cara belajar yang kurang efektif. Untuk mengatasi problema belajar ini harus dipahami bahwa belajar merupakan proses teratur sehingga cara belajar yang baik, kontinyu, dan efektif menentukan penguasaan pengetahuan yang dipelajari.

Ada kekeliruan yang dilakukan oleh pelajar dan mahasiswa kita yang menganggap nilai ujian adalah tujuan akhir dari kegiatan belajar, padahal seharusnya ujian hanya salah satu cara melihat keberhasilan dari suatu proses kegiatan belajar dan mengajar. Sehingga kita akan memaklumi jika yang dilakukan oleh pelajar dan mahasiswa hanya bekerja keras menghapal pelajaran yang diberikan ketimbang menguasai pelajaran secara baik. Dari cara belajar yang demikian maka dimaklumi juga akan terjadi pengetahuan yang bersifat sementara (mudah dilupakan) dan pengetahuan yang sempit (tidak mampu diterapkan).


Lalu bagaimana agar kita mampu belajar dengan baik, kontinyu, dan efektif. Menurut para ahli ada beberapa yang harus dilakukan yaitu:

PERLU BIMBINGAN YANG BAIK


Dalam belajar diperlukan pembimbing seperti guru atau seseorang yang lebih dahulu mempelajari suatu pengetahuan tersebut. Yah, memang sebenarnya guru hanya seseorang yang lebih dahulu belajar daripada kita. Apakah mereka bisa membimbing dengan baik, itu tergantung dari pengalaman mereka dan kemampuan mereka membimbing siswanya.


Bimbingan yang baik dihasilkan dari guru yang baik. Bimbingan dapat berupa petunjuk cara menguasai pengetahuan dengan baik. Pembimbing atau guru biasanya memiliki cara dan arah yang menurut pembimbing dapat membuat siswa memahami pengetahuan dengan baik. Dengan adanya pembimbing kita dapat dengan cepat mengetahui kesalahan karena mereka tahu cara menguji pengetahuan muridnya.


Sebagai siswa seharusnya kita tidak hanya meniru, menghapal, dan menjiplak. Belajar sangat komplek. Keberhasilan belajar hanya tercapai berkat kerja keras kedua belah bihak. Tanpa kerja keras pembimbing dan siswa tak akan tercapai sesuatu apapun.

PERLU SITUASI DAN KONDISI YANG BAIK


Situasi dan kondisi yang baik artinya kegiatan belajar didukung oleh ketenangan, keamanan, dan ketentraman. Situasi dan kondisi berpengaruh pada daya serap siswa pada pengetahuan yang diajarkan. Bila situasi dan kondisinya negatif dalam arti tidak mendukung kegiatan belajar dan mengajar maka daya serap siswa dan bimbingan guru tidak maksimal.

Situasi dan kondisi lingkungan yang baik dapat diciptakan melalui:

  1. Ruang belajar yang bersih dan nyaman
  2. Kelengkapan sarana yang memadai seperti papan tulis, alat tulis, buku, dan alat peraga.
  3. Jauh dari kebisingan jalan raya.
  4. Tata letak ruangan yang baik.


Situasi dan kondisi di atas merupakan situasi dan kondisi lingkungan, sedangkan situasi kondisi para pelaku belajar (siswa) dan pelaku pengajar (guru) berupa kesehatan, kesedihan, kekecewaan, dan ketakutan juga dapat mempengaruhi kegiatan belajar.


Untuk itu dalam kegiatan belajar alangkah baiknya diciptakan situasi dan kondisi belajar yang baik atau positif sehingga belajar menjadi efektif, dapat meningkat kan kemampuan yang diharapkan, dan tujuan yang diinginkan tercapai.

PERLU STRATEGI BELAJAR


Belajar yang efektif dan efesien juga akan tercapai apabila dapat menggunakan strategi belajar yang tepat. Tingkatan Sekolah seperti TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi adalah bentuk strategi belajar yang dibentuk oleh pemerintah. Pengelompokan pendidikan ini biasanya berdasarkan umur, selanjutnya kurikulum yang dibuat disesuaikan kemampuan umum rata-rata siswa pada jenjang usia tersebut. Namun sebagai individu yang ingin memiliki pengetahuan lebih jangan terjebak dalam sebuah sistem pendidikan yang ada. Artinya bila kita mampu menguasai pengetahuan yang lebih pada bidang tertentu pada usia muda kenapa tidak.

Yang saya tekankan pada hal ini adalah bahwa siswa yang memiliki pengetahuan yang lebih baik bukan hanya karena cerdas tetapi mereka memiliki strategi belajar yang baik. Terus bagaimanakah strategi belajar menurut para ahli:

1. Memperhatikan kondisi badan.

Belajar sangat memerlukan tenaga baik pikiran dan indera tubuh. Agar belajar berjalan sesuai dengan keinginan kita maka kondisi badan harus dijaga untuk selalu sehat. Jangan paksakan kekuatan belajar melampaui kekuatan kondisi badan kita. Kondisi seperti lelah, lapar, ngantuk, atau sakit alangkah baiknya harus di hilangkan terlebih dahulu apabila tidak bisa dihilangkan anda bisa meminimalkan dengan meminta bantuan dokter.

2. Memperhatikan kondisi mental.

Belajar memerlukan motivasi yang kuat. Perasaan tertekan, malas, atau takut dapat mengurangi keefektifan belajar. Perasaan dendam pada siswa lain dalam suatu kelompok belajar juga membuat kesulitan belajar. Para siswa harus punya motivasi yang kuat untuk menghilangkan kondisi mental yang negatif agar belajarnya bisa mencapai nilai positif.

3. Menciptakan lingkungan yang baik.

Belajar memerlukan konsentrasi pikiran, sehingga jangan sampai ketika belajar terganggu oleh keadaan lingkungan sekitarnya. Untuk menciptakan lingkungan yang baik dapat kita lakukan dengan menjauhkan tempat belajar dari kebisingan, perlengkapan belajar yang lengkap, dan tempat belajar harus bersih dan nyaman untuk melaksanakan kegiatan belajar.

4. Mengatur waktu belajar.

Rasa malas kadang sering muncul dan mengakibatkan keengganan memulai belajar. Perasaan yang kuat seperti itu kadang muncul terus sehingga membuat kita selalumengulur-ulur waktu. Rasa malas yang muncul ini dapat diatasi apabila kita bisa memotivasi diri dan membuat aturan waktu belajar. Keadaan ini akan membuat terjadinya perintah dalam diri kita untuk melaksanakan kegiatan belajar pada waktu yang ditentukan dan berhenti belajar pada waktu yang ditentukan.

5. Membagi prioritas pekerjaan

Sebelum memulai pekerjaan lebih dahulu menentukan prioritas pekerjaan yaitu menentukan pekerjaan yang dapat dilakukan dan harus diselesaikan pada waktu tertentu. Biasanya orang membagi pekerjaan dengan skala prioritas Sulit, Sedang, dan Mudah. Selesaikan tugas yang terencana akan mempermudah penguasaan pengetahuan dalam belajar, jangan melakukan pekerjaan dengan "sistem kebut semalam" yang artinya menyelesaikan tugas dalam jumlah yang banyak dalam satu hari karena akan menguras tenaga dan pikiran tetapi jauh dari konsentrasi.

6. Adakan Evaluasi

Pada akhir pelajaran cari tahu manakah bahan yang telah dikuasai. Pada buku-buku pelajaran biasanya ada pertanyaan yang harus dijawab, jawablah pertanyaan tersebut tanpa membuka kembali halaman yang telah dipelajari. Ketika semua pertanyaan dilalui hitung mana yang bisa dijawab mana yang tidak bisa dijawab. Koreksi pertanyaan yang dijawab dengan membuka kembali halaman yang telah dipelajari, beri tanda (gunakan garis)bacaan yang merupakan jawaban soal dimaksud. Beri score pada jawaban anda sendiri. Hmmm berapakah score yang diperoleh jika baik maka anda telah belajar dengan baik, tetapi jika belum maka anda tidak usah putus asa ulang lagi pelajaran tersebut.

PERLU METODE BELAJAR

Metode adalah langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Belajar bertujuan untuk mendapat pengetahuan, ketrampilan, dan kecakapan. Metode ini akan menjadi kebiasaan saat kita belajar baik itu waktu, cara membaca, cara melatih soal, ataupun cara mengevaluasi pelajaran.

1. Membuat Jadwal Belajar
Satu hari memiliki dua puluh empat jam, perhitungkan waktu setiap hari yang dilakukan untuk keperluan tidur, belajar, makan, mandi, olahraga dan lainnya. Selediki waktu-waktu yang tepat buat belajar dengan menetapkan bahan yang di pelajari dan urutan-urutan yang harus dipelajari. Supaya berhasil dalam belajar jadwal yang telah dibuat haruslah dilaksanakan secara teratur dan disiplin.

2. Teknik Membaca

Salah satu teknik membaca yang sering saya lakukan ada empat langkah. Pertama baca pelajaran secara keseluruhan agar mengetahui gambaran isi buku. Kedua baca lebih lambat pelajaran untuk kedua kalinya dengan memahami hal-hal pokok yang diterangkan. Ketiga ulangi dan camkan apa yang telah di baca. Keempat buat rangkuman dari pelajaran yang telah di baca.

3. Teknik Mengerjakan Soal

Untuk mengerjakan soal langkah pertama adalah membaca petunjuknya terlebih dahulu dengan baik-baik. Selanjutnya bacalah soal satu persatu jika merasa dapat mengerjakannyaa dengan mudah kerjakanlah jika merasa memerlukan waktu lama cari soal yang lebih mudah dan singkat menjawabnya. Jika merasa kesulitan buka kembali buku pelajaran atau buku catatan. Apabila masih belum bisa catatlah soal kemudian mintalah bantuan teman yang lebih mengerti jikatidak ada maka pada pembimbing. Periksa jawaban dengan memakai kunci jawabanjika ada atau melihat buku pelajaran. Betulkan jawaban yang salah. Koreksikembali jawaban hingga jawaban betul semua.

PENUTUP


Demikianlah usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi problema belajar. Jika masih kesulitan dalam melakukan uraian di atas maka anda bisa merubahnya sesuai dengan kemampuan dan kecerdasan anda. Yang perlu saya tekankan hanyalah bahwa belajar adalah suatu proses bukan dihasilkan dengan sekejap. Semoga cara-cara di atas dapat bermanfaat, Terima kasih.

Resensi e-book Jalan Sukses


Judul Buku : Jalan Sukses
Pengarang : daya cipta e-book
Tebal : 80 halaman
Tema : Cara Memahami Kesuksesan
Harga : Rp. 30.000,- (discount 30% untuk pembelian hingga Des 2008)
Penjual : strategisukses@gmail.com

Resensi e-book:


E-book ini ditulis cara memahami sukses berbeda dengan buku-buku lainnya. e-book ini menjelaskan bahwa kesuksesan bukan sebuah hasil akhir namun sebuah proses. Buku ini menerangkan sesuatu yang harus kita miliki untuk menjadi sukses yaitu:
  1. Memiliki Jiwa Sukses, setiap orang memiliki jiwa yang baik kini tinggal arahkan jiwa untuk memahami kesuksesan bukan sebuah tujuan akhir tetapi bagaimana memahami proses dan pencapaian terbaik dari setiap usaha yang kita lakukan.
  2. Selalu Berprasangka Baik, melihat segala sesuatu dari sisi kebaikan dari setiap masalah yang kita peroleh dan setiap tindakan yang akan kita kerjakan. Prasangka baik ini yang mendasari niat untuk bersikap dan berprilaku baik dalam setiap kondisi dan situasi.
  3. Memiliki Motivasi yang kuat, kekuatan yang ada dalam diri seseorang yang mengubah sikap dan menjadi suatu tindakan yang dinamis. Dalam organisasi motivasi tidak cukup untuk diri sendiri sehingga diperlukan kekuatan untuk memotivasi orang lain.
  4. Bersikap dan Berprilaku Baik, sikap dan prilaku baik tidak hanya dalam situasi dan kondisi yang baik tetapi berupaya menjaga sikap dan prilaku walau dalam situasi dan kondisi buruk sekalipun.
  5. Kreatif dan Inovatif, selalu berupaya membuat sesuatu lebih baik (kualitas), lebih cepat (waktu), lebih efektif dan lebih efesien.
  6. Memiliki Kemampuan Komunikasi yang baik, ketika berinteraksi dengan orang lain kita harus bisa berkomunikasi dengan baik yaitu untuk dapat menyampaikan ide dan pesan kepada penerima sesuai dengan harapan yang kita inginkan.
  7. Menjaga dan Memperluas Silaturahmi, kita adalah makhluk sosial yang pasti membutuhkan bantuan orang lain. Mempunyai seorang teman lebih baik daripada memiliki seorang musuh.

Pengantar Sukses

Setiap orang ingin sukses. Namun banyak orang yang salah dalam memahami kesuksesan sehingga mereka tanpa sadar salah jalan atau bahkan dimanfaatkan oleh orang-orang yang hanya mengambil keuntungan dari pengorbanan yang dikeluarkan untuk meraih kesuksesan. Iming-iming pengumpulan kekayaan dalam waktu singkat adalah salah satu cara mereka mengambil keuntungan dari orang yang menginginkan kesuksesan. Karena memang kekayaan adalah pemahaman kesuksesan bagi sebagian orang.

Jika kesuksesan dipahami hanya dalam bentuk kekayaan maka suatu saat anda akan sadar bahwa tidak semuanya dapat kita miliki walaupun kita memiliki kekayaan yang sangat banyak. Alasan lainnya akan banyak pengorbanan yang kita lakukan tetapi malah pengorbanan kita dimanfaatkan oleh orang lain sebagai keuntungan. Dalam arti proses mencari kekayaan kita sebenarnya hanya memperkaya orang lain.

Kini banyak usaha bertajuk usaha jaringan. Secara marketing bentuk usaha jaringan adalah sangat baik karena untuk mempermudah produk agar dapat sampai ke konsumen. Namun pada prakteknya banyak pelaku yang tidak memahami marketing itu sendiri akibatnya usaha jaringan diartikan sebagai bentuk usaha yang menjual keanggotaan dan produk dengan mengambil keuntungan dari pembelian setiap anggotanya.

Cara memahami kesuksesan inilah yang harus kita ubah dan perbaiki. Dalam e-book ini akan membimbing anda menciptakan kesuksesan1 yang benar bukan iming-iming semata. Bila anda melaksanakan apa yang diharapkan oleh e-book ini maka jalan kesuksesan akan terbuka lebar, jadi hal ini kembali kepada anda yang melaksanakannya. Bahkan apapun bentuk kerja anda, baik anda seorang pegawai, wiraswasta, pedagang, maupun pemodal maka e-book ini akan mengarahkan Jalan Kesuksesan anda sendiri. Sehingga anda tidak perlu pusing-pusing pindah kuadran atau melakukan cara-cara gila.

Konsep dasar menciptakan kesuksesan dalam e-book ini adalah pertama, menciptakan kesuksesan tidaklah mudah dilakukan akan tetapi sangat bisa dilakukan. Mungkin saja seseorang mendapat kesuksesan dengan mudah dari sebuah keberuntungan namun tidak semua orang memperoleh keberuntungan. E-book ini akan menjelaskan modal dan keahlian apa saja agar anda dapat sukses.

Kedua, menciptakan kesuksesan perlu keyakinan, kemauan yang kuat (motivasi), dan ketekunan. Kesuksesan membutuhkan keyakinan agar segala tindakan kita dapat terencana dengan baik. Motivasi mendorong setiap tindakan mempunyai tujuan yang diinginkan. Dan ketekunan membuat tindakan secara kontinyu dan berkesinambungan dapat dilakukan.

Ketiga, menciptakan kesuksesan dapat dilakukan setiap orang. Siapa saja dapat sukses. Kesuksesan bukan milik sebagian orang tapi milik setiap orang yang dapat menciptakan kesuksesannya. Setiap orang mampu menjadi sukses sesuai apa yang dikehendakinya.

Keempat, menciptakan kesuksesan adalah proses yang tidak berakhir. Setelah kita berhasil meraih sesuatu maka kita akan kembali berusaha meraih sesuatu lainnya. Manusia adalah makhluk yang banyak keinginan dan tujuan yang diraih sehingga menciptakan kesuksesan dalam meraih keinginannya adalah sebuah proses yang tidak pernah berakhir.

Inti pembahasan e-book ini adalah 7 (tujuh) buah keahlian khusus yang harus anda miliki untuk dapat menciptakan jalan kesuksesan. Selamat Membaca..!

[diambil dari e-book Jalan Sukses dengan harga Rp. 30.000]

Mengembangkan ilmu dengan Mengajar

Ketika kita telah merasa banyak belajar, mendapat ilmu pengetahuan dan kemampuan dari proses belajar yang kita lalui. Bagaimana agar ilmu dan kemampuan itu terus kita miliki dan bermanfaat bagi kita? Berlatih dan mempraktekan ilmu pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari adalah salah satu cara agar ilmu dan kemampuan kita terus kita miliki. Namun jika berlatih dan mempraktekannya sendiri mungkin ilmu itu tidak akan berkembang, ada satu cara yang efektif agar ilmu yang kita miliki terus kita miliki dan berkembang yaitu dengan cara mengajarkannya pada orang lain.

Definisi Mengajar

Mengajar dalam kehidupan modern mempunyai arti bimbingan kepada seseorang dalam proses belajar. Kegiatan mengajar meliputi memberi bimbingan, berbagi pengetahuan, dan memberikan contoh latihan kepada anak didik. Dengan mengajar kita bisa menguji ilmu dan kemampuan yang kita miliki dengan berdiskusi dan memperoleh umpan balik dari anak didik.

Tanggung Jawab Pengajar

Agar tujuan ilmu pengetahuan dan kemampuan terus berkembang maka pengajar mempunyai tanggung jawab:

  1. memberikan bimbingan dan bantuan kepada anak didik.
  2. memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh anak didik.
  3. memberikan kesempatan untuk berpendapat.
  4. memberikan evaluasi.
  5. memberikan kesempatan menghubungkan dengan pengalaman anak didik.

7 Prinsip Mengajar

Mengajar memang bukan hal yang ringan, tidak jarang orang menguasai ilmu dan pengetahuan tetapi tidak bisa mengajarkan secara sempurna kepada anak didiknya. Selain mempraktekan pengajar harus berhasil menerangkan secara benar sehingga anak didik mengerti dan memahami apa yang diterangkan pengajar. Ada 7 (tujuh) prinsip agar kegiatan mengajar menjadi sukses:

1. Membangkitkan Perhatian.

Seorang pengajar harus dapat membangkitkan perhatian anak didik. Cara paling mudah agar mendapat perhatian jika anak didik menyukai pelajaran yang kita ajarkan dan memiliki bakat pada pelajaran tersebut. Perhatian mempermudah anak didik lebih cepat memahami dan mencerna pelajaran. Banyak cara membangkitkan perhatian anak didik seperti menyajikan setiap mata pelajaran dengan sedikit canda namun tetap serius, atau dengan peragaan yang menarik.

2. Menimbulkan Aktivitas.

Seorang pengajar harus bisa membuat anak didik berpartisipasi aktif dalam proses belajar. Partisipasi itu bisa dalam bentuk aktifitas berpikir maupun aktifitas perbuatan. Anak didik dipancing untuk bertanya, berpendapat, dan berdiskusi.

3. Menghubungkan dengan pengalaman anak didik.

Seorang pengajar harus mampu menghubungkan pengetahuan dan pengalaman anak didik dengan pelajaran yang disampaikan. Pengalaman itu bisa pengalaman yang sebelum memulai pelajaran tersebut atau pada saat pelajaran telah diajarkan misalnya melalui proses latihan atau pekerjaan yang dikerjakan anak didik. Dengan demikian anak didik memperoleh hubungan antara pengalaman dan pengetahuannya dengan pelajaran yang diterimannya.

4. Melakukan praktek dan peragaan.

Segala pelajaran yang disampaikan agar mudah dipahami dilakukan dengan mempraktekan atau juga dapat menunjukan alat peraga dengan media yang tepat. Seorang pengajar berusaha membuat peragaan yang mempermudah anak didik. Praktek atau latihan secara langsung juga dapat dilakukan oleh anak didik dengan bimbingan pengajar sehingga anak didik dapat merasakan langsung dengan pengalamannya.

5. Melakukan Ulangan.

Adakan Ulangan untuk kembali mengingat pelajaran yang telah lama atau pelajaran sebelumnya. Ulangan berfungsi membantu anak didik tidak melupakan pelajaran sebelumnya dan alangkah baiknya jika ulangan tersebut adalah rangkuman. Dalam ulangan juga diperlukan tanggapan yang jelas dari anak didik agar tidak mudah dilupakan.

6. Menunjukan hubungan setiap materi.

Pada kenyataannya setiap bab pada sebuah mata pelajaran saling berhubungan dan berkaitan. Namun hubungan itu kadang tidak terjadi dengan sendirinya sehingga perlu bimbingan pengajar. Adanya hubungan tersebut akan memperluas pengetahuan anak didik.

7. Melakukan Evaluasi.

Lakukan evaluasi pelajaran. Fungsi evaluasi ini agar pengajar mengetahui perkembangan pengetahuan anak didik dan mengevaluasi kualitas pengajarannya selama ini. Motivasi akan meningkat jika anak didik melihat bahwa pengetahuannya dievaluasi. Evaluasi memperlihatkan perkembangan kemajuan dan prestasi. Evaluasi juga bisa menjadi umpan balik bagi pengajar itu sendiri.

Nah teman-teman! Kalau punya ilmu jangan pelit yah ... kini kalian sudah tahu bahwa mengajar, berbagi ilmu dapat mengembangkan ilmu pengetahuan kita. Selamat Belajar dan Mengajar.


Belajar Menurut Para Ahli

Berikut ini beberapa Teori Belajar yang dikemukakan oleh para ahli:

Teori Jiwa Daya (Faculty Psychology)

Menurut teori ini menerangkan bahwa manusia memiliki kekuatan berupa daya-daya, misalnya: daya ingat, daya pikir, daya hapal, daya fantasi dan sebagainya. Daya-daya tersebut supaya menjadi tajam harus dilatih. Belajar hanyalah kegiatan melatih daya-daya tersebut.

Teori Tanggapan

Dikemukakan oleh Hebart yang menentang teori jiwa daya karena menurutnya tidak ilmiah. Sebab daya-daya dimaksud dalam teori jiwa daya tidak mampu menerangkan secara khusus menerangkan pengaruh jiwa dan daya apa saja yang dimiliki manusia. Untuk itu dia mengemukakan teori tanggapan, yaitu unsur jiwa yang paling sederhana adalah tanggapan. Menurut Hebart orang yang pandai adalah orang yang mempunyai banyak tanggapan yang tersimpan dalam otaknya. Jadi belajar adalah memasukan tanggapan sebanyak-banyaknya, berulang-ulang dan sejelas-jelasnya. Maka inti belajar adalah mengulang.

Teori Asosiasi dari Thorndike
Teori menerangkan bahwa sebuah respon dihubungkan oleh suatu stimulus. Percobaan dilakukan pada anjing yang karena kebiasaan mengeluarkan air liur ketika melihat lampu warna merah. Dalam hal ini sinar merah adalah stimulusnya sedangkan mengeluarkan air liur adalah responnya. Menurut teori ini belajar adalah mengadakan perbuatan emosional menimbulkan pada anak. jadi perbuatan ini kalau sering diulang prosesnya menjadi otomatis. Jadi belajar adalah kebiasaan belaka.

Teori Trial dan Error
Teori ini mengadakan percobaan pada simpanse yang dikurung pada sebuah sangkar dan di luar sangkar ada pisang. Pada saat lapar simpanse itu berusaha menjangkau pisang tersebut, karena tidak sampai simpanse itu mencari cara lain sehingga selalu bergerak kesana kemari bahkan berusaha membuka pintu. Kemudian tangannya menemukan sebuah tongkat yang berada di dalam sangkar tersebut dan dicobanya untuk meraih pisang itu dan berhasil.
Teori ini menerangkan bahwa tanpa wawasan yang cukup maka orang akan belajar dengan banyak energi untuk melakukan percobaan-percobaan. Namun jika telah menemukan kesalahan maka akan mencoba cara lain hingga suatu cara yang berhasil ditemukan.

Teori Medan dari Lewin
Seseorang yang mempunyai masalah akan menempatkan persoalan pada suatu wilayah penyelesaian. Sehingga dapat menghubungkan antara persoalan dan penyelesaiannya sehingga terpecahkan persoalan tersebut.

Teori Gestalt

Teori ini dikemukakan oleh Koffka dan Kohler dari Jerman. Melakukan percobaan seperti Trial dan Error namun menjelaskan lebih lengkap bahwa belajar yang penting adanya penyesuaian pertama yaitu memperoleh respon yang tepat untuk memecahkan masalah artinya belajar yang penting bukan mengulang-ulang hal-hal yang harus dipelajari tetapi paham apa yang dipelajari atau memperoleh wawasan baru.

Dalam teori ini dikemukakan bahwa belajar dengan wawasan adalah:

  1. Wawasan tergantung pada kemampuan dasar (bakat).
  2. Wawasan tergantung pada pengalaman masa lampau yang relevan.
  3. Wawasan hanya timbul apabila situasi belajar diatur sehingga segala aspek dapat diamati.
  4. Wawasan adalah hal yang harus dicari, tidak dapat jatuh dari langit.
  5. Belajar dengan wawasan dapat diulangi.
  6. Wawasan sekali didapat namun bisa digunakan untuk menghadapi situasi atau persoalan baru.

Teori-teori lainnya

Masih banyak teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli seperti teori Behaviorisme oleh Watson, Teori Belajar J. Bruner, Teori Belajar Piaget, Teori Belajar R. Gagne, dan Teori Purposeful Learning. Memang setiap teori mempunyai pendapat dan cara pandang yang berbeda namun jika ditarik garis lurus maka dapat disimpulkan menjadi sebuah prinsip belajar bagi orang yang belajar dan orang yang menjadi pembimbing.

Prinsip-Prinsip Belajar

Mempelajari teori-teori para ahli tentang belajar maka kita dapat susun prinsip-prinsip belajar sebagai berikut:

  1. Untuk belajar seseorang harus berusaha berpartisipasi aktif, meningkatkan minat dan mengarahkan untuk mencapai tujuan belajar yang diinginkan.
  2. Belajarlah harus secara keseluruhan dan memahami materi harus memiliki struktur, berusaha mensederhanakan sehingga mudah menangkap inti dari pelajaran.
  3. Belajar harus dapat menimbulkan semangat dan motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan belajar.
  4. Belajar adalah proses terus menerus (kontinyu) maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya.
  5. Proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pelajaran lebih mendalam dipahami.
  6. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga seseorang mampu memaksimalkan antara teori dan latihan dalam belajar.
  7. Belajar memerlukan tantangan sehingga seseorang dapat mengembangkan kemampuannya dan belajar dengan efektif.

BELAJAR DAN PERUBAHANNYA

A. Teori Belajar


Belajar ? Belajar oleh sebagian pelajar diartikan hanya sekedar membaca buku dan berlatih soal. Namun apakah benar arti belajar hanya sekedar membaca buku dan berlatih soal? Walaupun tidak disangkal membaca buku dan berlatih soal adalah bagian cara belajar tetapi arti belajar lebih luas dari keduanya.

Banyak ahli yang membahas dan menemukan berbagai teori tentang belajar. Namun teori-teori belajar tidak hanya membahas cara seseorang belajar namun juga semestinya menemukan metode belajar yang baik dan menciptakan suasana kegiatan belajar itu sendiri. Usaha tersebut yang kami maksud adalah kegiatan mengajar, karena memang sejatinya kegiatan belajar tidak bisa dipisahkan oleh kegiatan mengajar.

Sadarkah anda bahwa dalam kehidupan kita kegiatan belajar mengajar adalah bagian kegiatan manusia yang paling pokok. Selama manusia masih hidup maka proses belajar akan terus dilakukan dan pasti dilakukan. Maka dari itu proses belajar adalah bagian terpenting dalam kehidupan, berhasil atau tidak pencapaian tujuan hidup manusia banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami manusia itu sendiri.

B. Pengertian Belajar

Timbul pertanyaan sebenarnya apakah pengertian belajar? Setiap orang mempunyai pandangan berbeda tentang belajar namun para ahli mendefinisikan belajar adalah 'usaha yang dilakukan seseorang untuk memahami sesuatu yang berakibat munculnya suatu perubahan sikap dan prilaku yang baru sebagai hasil pengalaman orang tersebut dalam berinteraksi dengan lingkungannya'.

Maka jika seseorang melakukan proses belajar akan muncul perubahan sikap dan prilaku yang baru, tetapi tidak semua perubahan dapat diartikan sebagai hasil proses belajar. Ini adalah ciri-ciri perubahan sikap dan prilaku yang dikategorikan sebagai hasil proses belajar:
  • Perubahan disadari oleh orang yang belajar.
  • Perubahan belajar terus berkembang dan membangun karakter
  • Perubahan yang terjadi bersifat positif
  • Perubahan yang terjadi bersifat aktif
  • Perubahan yang terjadi permanen dan tidak sementara
  • Perubahan yang terjadi memiliki tujuan dan terarah

B.1. Perubahan disadari oleh orang yang belajar

Seseorang yang belajar akan menyadari perubahan sikap dan prilaku, perubahan ini terjadi seiring pemahaman bahwa kebiasaan yang salah akan tahap demi tahap diperbaiki. Kesadaran tidak hanya pada perubahan kebiasaan tetapi juga sadar pengetahuan dan ketrampilannya semakin bertambah, sehingga dalam menyelesaikan masalah diupayakan sesuai dengan pemahamannya selama belajar.

Perubahan yang tidak disadari tidak termasuk dalam perubahan dalam pengertian belajar, karena orang yang belajar tidak memahami perubahan yang terjadi. Walaupun adakalanya belajar dari hal-hal yang tidak disengaja tetapi perubahan pasti disadari hanya saja proses pemahamannya melalui proses yang terbalik.

B.2. Perubahan belajar terus berkembang dan membangun karakter

Belajar menghasilkan perubahan yang terus berkembang dan membangun karakter seseorang dari apa yang dipelajarinya.Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berubahan berikutnya dan akan berguna dalam proses belajar selanjutnya. Karena perubahan terus berkembang maka sikap dan prilaku semakin menjadi karakter orang yang belajar.

Seorang anak pertama kali belajar membaca adalah dengan cara mengenal huruf, setelah mengenal semua huruf selanjutnya belajar mengeja kata hingga mampu membaca sebuah kalimat. Kemampuan ini terus berkembang hingga membaca dan kemampuan lainnya membuka cakrawala ilmu pengetahuan dalam proses belajar selanjutnya.

Tidak hanya ilmu pengetahuan saja, belajar merubah sikap dan prilaku menjadi sebuah karakter individu yang sesuai dengan pemahaman orang tersebut dalam belajar.

B.3. Perubahan yang terjadi bersifat positif

Dalam belajar terjadi perubahan yang positif artinya segala perubahan senantiasa bertambah dan tertuju pada keinginan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik, lebih cepat, ataupun lebih mudah. Bagaimana sebuah kinerja akan menghasilkan perubahan yang positif bila tidak melalui proses belajar. Dengan belajar seharusnya mengalami perubahan yang lebih baik dari sebelumnya. sehingga semakin banyak belajar yang dilakukan semakin banyak prestasi yang terjadi.

B.4. Perubahan yang terjadi bersifat aktif

Perubahan tidak terjadi dengan sendirinya artinya ada usaha dari orang yang belajar untuk mau memahami apa yang sedang dipelajari dan melatih kembali kemampuan yang telah didapat. Dan sebaliknya perubahan juga bisa membuat orang yang belajar ingin memahami lebih luas dari apa yang diperolehnya sehingga perubahan yang terjadi dalam belajar akan selalu menjadi pendorong perubahan berikutnya.

B.5. Perubahan yang terjadi bersifat permanen dan tidak sementara

Kemampuan setelah belajar tidak akan mudah hilang begitu saja bahkan kemampuan akan makin berkembang jika terus dilatih atau selalu dipergunakan. Seorang pemain gitar akan terus memiliki kemampuan memainkan gitarnya, bahkan kecakapannya akan semakin bertambah jika terus dilatih. Tetapi jika jarang dilatih maka ibarat menghentikan proses belajar sehingga kemampuannya tidak berkembang walaupun kemampuan sebelumnya tidak hilang.

B.6. Perubahan yang terjadi memiliki tujuan yang terarah

Belajar pasti dilakukan untuk mencapai tujuan atau tingkat tertentu. Dengan adanya tujuan yang hendak dicapai dengan demikian belajar yang dilakukan menjadi terarah kepada pada tujuan yang telah ditetapkan. Proses belajar yang terarah kepada sikap dan prilaku tertentu yang benar-benar disadari akan membuat tujuan proses belajar akan mudah dicapai.