Mengatasi Problema Belajar

Problema Belajar adalah masalah tentang penguasaan materi pengetahuan yang dipelajari. Problema belajar merupakan masalah bagi siapa saja yang melakukan kegiatan belajar. Prosentase penguasaan pengetahuan dipelajari kadang tidak sesuai dengan yang diinginkan karena proses dan cara belajar yang kurang efektif. Untuk mengatasi problema belajar ini harus dipahami bahwa belajar merupakan proses teratur sehingga cara belajar yang baik, kontinyu, dan efektif menentukan penguasaan pengetahuan yang dipelajari.

Ada kekeliruan yang dilakukan oleh pelajar dan mahasiswa kita yang menganggap nilai ujian adalah tujuan akhir dari kegiatan belajar, padahal seharusnya ujian hanya salah satu cara melihat keberhasilan dari suatu proses kegiatan belajar dan mengajar. Sehingga kita akan memaklumi jika yang dilakukan oleh pelajar dan mahasiswa hanya bekerja keras menghapal pelajaran yang diberikan ketimbang menguasai pelajaran secara baik. Dari cara belajar yang demikian maka dimaklumi juga akan terjadi pengetahuan yang bersifat sementara (mudah dilupakan) dan pengetahuan yang sempit (tidak mampu diterapkan).


Lalu bagaimana agar kita mampu belajar dengan baik, kontinyu, dan efektif. Menurut para ahli ada beberapa yang harus dilakukan yaitu:

PERLU BIMBINGAN YANG BAIK


Dalam belajar diperlukan pembimbing seperti guru atau seseorang yang lebih dahulu mempelajari suatu pengetahuan tersebut. Yah, memang sebenarnya guru hanya seseorang yang lebih dahulu belajar daripada kita. Apakah mereka bisa membimbing dengan baik, itu tergantung dari pengalaman mereka dan kemampuan mereka membimbing siswanya.


Bimbingan yang baik dihasilkan dari guru yang baik. Bimbingan dapat berupa petunjuk cara menguasai pengetahuan dengan baik. Pembimbing atau guru biasanya memiliki cara dan arah yang menurut pembimbing dapat membuat siswa memahami pengetahuan dengan baik. Dengan adanya pembimbing kita dapat dengan cepat mengetahui kesalahan karena mereka tahu cara menguji pengetahuan muridnya.


Sebagai siswa seharusnya kita tidak hanya meniru, menghapal, dan menjiplak. Belajar sangat komplek. Keberhasilan belajar hanya tercapai berkat kerja keras kedua belah bihak. Tanpa kerja keras pembimbing dan siswa tak akan tercapai sesuatu apapun.

PERLU SITUASI DAN KONDISI YANG BAIK


Situasi dan kondisi yang baik artinya kegiatan belajar didukung oleh ketenangan, keamanan, dan ketentraman. Situasi dan kondisi berpengaruh pada daya serap siswa pada pengetahuan yang diajarkan. Bila situasi dan kondisinya negatif dalam arti tidak mendukung kegiatan belajar dan mengajar maka daya serap siswa dan bimbingan guru tidak maksimal.

Situasi dan kondisi lingkungan yang baik dapat diciptakan melalui:

  1. Ruang belajar yang bersih dan nyaman
  2. Kelengkapan sarana yang memadai seperti papan tulis, alat tulis, buku, dan alat peraga.
  3. Jauh dari kebisingan jalan raya.
  4. Tata letak ruangan yang baik.


Situasi dan kondisi di atas merupakan situasi dan kondisi lingkungan, sedangkan situasi kondisi para pelaku belajar (siswa) dan pelaku pengajar (guru) berupa kesehatan, kesedihan, kekecewaan, dan ketakutan juga dapat mempengaruhi kegiatan belajar.


Untuk itu dalam kegiatan belajar alangkah baiknya diciptakan situasi dan kondisi belajar yang baik atau positif sehingga belajar menjadi efektif, dapat meningkat kan kemampuan yang diharapkan, dan tujuan yang diinginkan tercapai.

PERLU STRATEGI BELAJAR


Belajar yang efektif dan efesien juga akan tercapai apabila dapat menggunakan strategi belajar yang tepat. Tingkatan Sekolah seperti TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi adalah bentuk strategi belajar yang dibentuk oleh pemerintah. Pengelompokan pendidikan ini biasanya berdasarkan umur, selanjutnya kurikulum yang dibuat disesuaikan kemampuan umum rata-rata siswa pada jenjang usia tersebut. Namun sebagai individu yang ingin memiliki pengetahuan lebih jangan terjebak dalam sebuah sistem pendidikan yang ada. Artinya bila kita mampu menguasai pengetahuan yang lebih pada bidang tertentu pada usia muda kenapa tidak.

Yang saya tekankan pada hal ini adalah bahwa siswa yang memiliki pengetahuan yang lebih baik bukan hanya karena cerdas tetapi mereka memiliki strategi belajar yang baik. Terus bagaimanakah strategi belajar menurut para ahli:

1. Memperhatikan kondisi badan.

Belajar sangat memerlukan tenaga baik pikiran dan indera tubuh. Agar belajar berjalan sesuai dengan keinginan kita maka kondisi badan harus dijaga untuk selalu sehat. Jangan paksakan kekuatan belajar melampaui kekuatan kondisi badan kita. Kondisi seperti lelah, lapar, ngantuk, atau sakit alangkah baiknya harus di hilangkan terlebih dahulu apabila tidak bisa dihilangkan anda bisa meminimalkan dengan meminta bantuan dokter.

2. Memperhatikan kondisi mental.

Belajar memerlukan motivasi yang kuat. Perasaan tertekan, malas, atau takut dapat mengurangi keefektifan belajar. Perasaan dendam pada siswa lain dalam suatu kelompok belajar juga membuat kesulitan belajar. Para siswa harus punya motivasi yang kuat untuk menghilangkan kondisi mental yang negatif agar belajarnya bisa mencapai nilai positif.

3. Menciptakan lingkungan yang baik.

Belajar memerlukan konsentrasi pikiran, sehingga jangan sampai ketika belajar terganggu oleh keadaan lingkungan sekitarnya. Untuk menciptakan lingkungan yang baik dapat kita lakukan dengan menjauhkan tempat belajar dari kebisingan, perlengkapan belajar yang lengkap, dan tempat belajar harus bersih dan nyaman untuk melaksanakan kegiatan belajar.

4. Mengatur waktu belajar.

Rasa malas kadang sering muncul dan mengakibatkan keengganan memulai belajar. Perasaan yang kuat seperti itu kadang muncul terus sehingga membuat kita selalumengulur-ulur waktu. Rasa malas yang muncul ini dapat diatasi apabila kita bisa memotivasi diri dan membuat aturan waktu belajar. Keadaan ini akan membuat terjadinya perintah dalam diri kita untuk melaksanakan kegiatan belajar pada waktu yang ditentukan dan berhenti belajar pada waktu yang ditentukan.

5. Membagi prioritas pekerjaan

Sebelum memulai pekerjaan lebih dahulu menentukan prioritas pekerjaan yaitu menentukan pekerjaan yang dapat dilakukan dan harus diselesaikan pada waktu tertentu. Biasanya orang membagi pekerjaan dengan skala prioritas Sulit, Sedang, dan Mudah. Selesaikan tugas yang terencana akan mempermudah penguasaan pengetahuan dalam belajar, jangan melakukan pekerjaan dengan "sistem kebut semalam" yang artinya menyelesaikan tugas dalam jumlah yang banyak dalam satu hari karena akan menguras tenaga dan pikiran tetapi jauh dari konsentrasi.

6. Adakan Evaluasi

Pada akhir pelajaran cari tahu manakah bahan yang telah dikuasai. Pada buku-buku pelajaran biasanya ada pertanyaan yang harus dijawab, jawablah pertanyaan tersebut tanpa membuka kembali halaman yang telah dipelajari. Ketika semua pertanyaan dilalui hitung mana yang bisa dijawab mana yang tidak bisa dijawab. Koreksi pertanyaan yang dijawab dengan membuka kembali halaman yang telah dipelajari, beri tanda (gunakan garis)bacaan yang merupakan jawaban soal dimaksud. Beri score pada jawaban anda sendiri. Hmmm berapakah score yang diperoleh jika baik maka anda telah belajar dengan baik, tetapi jika belum maka anda tidak usah putus asa ulang lagi pelajaran tersebut.

PERLU METODE BELAJAR

Metode adalah langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Belajar bertujuan untuk mendapat pengetahuan, ketrampilan, dan kecakapan. Metode ini akan menjadi kebiasaan saat kita belajar baik itu waktu, cara membaca, cara melatih soal, ataupun cara mengevaluasi pelajaran.

1. Membuat Jadwal Belajar
Satu hari memiliki dua puluh empat jam, perhitungkan waktu setiap hari yang dilakukan untuk keperluan tidur, belajar, makan, mandi, olahraga dan lainnya. Selediki waktu-waktu yang tepat buat belajar dengan menetapkan bahan yang di pelajari dan urutan-urutan yang harus dipelajari. Supaya berhasil dalam belajar jadwal yang telah dibuat haruslah dilaksanakan secara teratur dan disiplin.

2. Teknik Membaca

Salah satu teknik membaca yang sering saya lakukan ada empat langkah. Pertama baca pelajaran secara keseluruhan agar mengetahui gambaran isi buku. Kedua baca lebih lambat pelajaran untuk kedua kalinya dengan memahami hal-hal pokok yang diterangkan. Ketiga ulangi dan camkan apa yang telah di baca. Keempat buat rangkuman dari pelajaran yang telah di baca.

3. Teknik Mengerjakan Soal

Untuk mengerjakan soal langkah pertama adalah membaca petunjuknya terlebih dahulu dengan baik-baik. Selanjutnya bacalah soal satu persatu jika merasa dapat mengerjakannyaa dengan mudah kerjakanlah jika merasa memerlukan waktu lama cari soal yang lebih mudah dan singkat menjawabnya. Jika merasa kesulitan buka kembali buku pelajaran atau buku catatan. Apabila masih belum bisa catatlah soal kemudian mintalah bantuan teman yang lebih mengerti jikatidak ada maka pada pembimbing. Periksa jawaban dengan memakai kunci jawabanjika ada atau melihat buku pelajaran. Betulkan jawaban yang salah. Koreksikembali jawaban hingga jawaban betul semua.

PENUTUP


Demikianlah usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi problema belajar. Jika masih kesulitan dalam melakukan uraian di atas maka anda bisa merubahnya sesuai dengan kemampuan dan kecerdasan anda. Yang perlu saya tekankan hanyalah bahwa belajar adalah suatu proses bukan dihasilkan dengan sekejap. Semoga cara-cara di atas dapat bermanfaat, Terima kasih.